Palembang Tahun 70-an

Wajah kota antara tahun 1970-1975, tampak mobil angkutan kota masih menggunakan Ford, Jeef Willis, kemudian Tengkuruk permai belum ada, dan lihat Jembatan Ampera swaat itu masih sepi.

Duku

Duku, salah satu tanaman yang banyak tumbuhdi sekitar Palembang seperti di OKI dan Komering, di luar Palembang orang mengenal dengan duku Palembang. Sekarang buah ini sudah mulai terlihat di pasar-pasar Palembang dengan harga yang masih tinggi, sekitar Rp.12.000/kg. Suatu saat harga buah ini bisa mencapay Rp2.000-Rp3.500/kg.

7 Ulu

Bawah Ampera di bagian Ulu dibenahi untuk dijadikan taman indah tempat ruang publik di Seberang Ulu. Dulu tempat ini pernah jadi terminal angkutan dari luar kota, kemudian berubah menjadi kios-kios yang semula untuk penjual buah tapi kejadiannya berubah menjadi penjualan pakaian bekas, kios berang mainan anak, perlengkapan pertanian yang akhirnya menyebabkan tempat ini terbakar. Sekarang dibersihkan dan dijadikan taman dan dilewati oleh angkutan TransMusi. Semoga bermanfaat bagi warga Seberang Ulu dan sekitarnya,

Angkutan Sampah

Wajah Angkutan Sampah di kota kito, mungkin perlu dibagusi lagi dan ditambah lagi armada angkutannya. Semoga Palembang tambah bersih.

TransMusi

Beberapa rute ramai TransMusi seperti Plaju-PS dan Ampera-KM12 selalu padat penumpang sehingga para penumpangnya disamping lama menunggu, pas ada busnya juga penumpang harus bersempit-sempit ria dan bergelantungan, ini menunjukkan kurangnya armada. Semoga cepat teratasi dan terlaksana juga penambahan jalur seperti ke arah Pusri.

Penyebab Macet

Salah satu penyebab macet di jembatan Ampera adalah kurangnya kesadaran masyarakat pengguna jalan, mereka memutar bukan pada tempatnya yang penting mereka cepat, padahal mereka bisa memutar melewati bawah jembatan. (Poto diambil di pangkal jembatan Ampera Seberang Ulu)

Kekuatan Jembatan Ampera

Ini bagian penyangga jemmbatan Ampera, warna merah adalah besi plat yang cukup tebal dan tidak mengkhawatirkan atas kekuatannya, berbeda dengan jembatan Tenggarong (Kutai Kertanegara) yang digantung, jika satu kabel gantung yang rusak bisa berakibat patal buat seluruh jembatan. Semoga saja jembatan kebanggan wong kito ini akan masih dapat bertahan lama selagi ada pemeliharaan dan kontrol serta mengurangi beban yang ditampung dari jembatan ini.

Ampera th 80-an

Ampera ketika tahun 80-an, terlihat dari warna jembatan, belum adanya gedung pasar 16 sekarang.

Penganggon

Penganggon adalah pakaian tradisional Palembang, sebenarnya penganggon tidak boleh dirubah kecuali untuk pakaian pengantin agar lebih semarak. (Foto : Ibas dan Alya)

Monpera dan sekitarnya th 80-an

Wajah seputar Monpera tahun 80-an

Masjid Agung Tahun 80-an

Bentuk dari Masjid AGung SMB 2 sekitar tahun 1980-an

Sea Games 26 Palembang

Ada awal dan ada akhir, SEA Games ke 26 akan berakhir pada 22 Nopember 2011, walau tidak mendapat emas di Sepak Bola tapi dengan juara umum dengan mendapat mendali emas terbanyak menjadikan acara ini sukses sebagai tuan rumah juga sukses meraih prestasi.

Semarak Menyambut SEAGAMES

Palembang Semarak Menyambut SEA GAMES 26

Serba Jepang

Produk Elektronik di Palembang yang serba Jepang menguasai pasar di kampung kito

Ukiran Palembang

Ukiran khas Palembang, dengan warna keemasan yg dominan dilatari dengan warna coklat, gambar ini diambil di Masjid Agung SMB 2 Palembang.

Modo Modi

Modo Modi, Mascot SEA Games raksasa yang terbuat dari balon ini sudah menghias langit dibeberapa tempat di Palembang, semoga sukses.

Sea Games 26 Palembang

SEA Games 26 dilaksanakan pada 11.11.11 di Palembang dan Jakarta, acara pembukaan dan penutupan dilaksanakan dan dipusatkan di Palembang, semoga sukses acaranya dan sukses menjadi juara umum.

Sapi Qurban

Hari Raya Idul Adha adalah hari untuk melaksanakan Kurban. Hampir di setiap sudut Palembang melaksanakan kurban hingga pada hari yang bahagia ini masyarakat Palembang menikmati daging kurban.

Istirahat

Mengumpulkan tenaga untuk menanjaki tingginya jembatan Ampera

Pagi Menjelang di Pasar 16 Ilir

Pagi di Pasar 16 ilir, pasar pertama dan terbesar di Palembang, dulu disini sebagai pusat pasar tradisional dan dulu disini menjadi pusat informasi harga-harga di Palembang, tapi sekarang pasar ini sudah tidak seperti dulu lagi.

Jl.Tengkuruk

Jalan ini merupakan jalan pendek dan tersibuk di Palembang, dan ini adalah suasana pagi yg belum ada kegiatan di sini.

Trans Musi

Selain Bus Kota, sekarang Bus Trans Musi sudah perlahan-lahan sudah menjadi pilihan untuk berpergian kemana-mana terutama ke mall-mall yang hampir semua Mall dilewati oleh angkutan ini, selain nyaman dan tertib juga tidak ikut menambah kemacetan, karena mereka tidak ada waktu untuk menunggu penumpang terlalu lama, Bus ini juga sudah beroperasi sampai jam 21.00 hingg. Sayangnya jumlah bus ini masih belum banyak, utk setiap jurusan baru ada sekitar 20 angkutan. 

Bus Kota

Salah satu Bus Kota Jurusan Plaju Pusri ini adalah salah satu korban dari pertengkaran anak sekolah hingga kacanya menjadi korban dan mungkin karena masa berakhirnya bus kota hampir usai jadi kaca tersebut tidak diganti oleh pemiliknya. 

Shalat Ied @ Masjid Agung SMB 2

Shalat Ied

Baru Usai Shalat Ied

Seperti tahun-tahun sebelumnya, shalat Ied tahun ini diperkirakan diikuti oleh lebih dari seratus ribu ummat Islam Palemang, Masjid Agung dan halaman depan penuh sesak, Bundaran Air Mancur, depan HAR, Depan Kantor Pos, Monpera dan hampir separuh jembatan Ampera dipenuhi ummat Islam Palembang.

Sport Hall

Menyambut Sea Games ke 26 pada 11-11-11 nanti Sport Hall yang dulu dibangun ketika menyamput POM IX 1971 kini di renovasi menjadi lebih indah walau hanya dibungkus, didalamnya masih berbentuk seperti yg dulu.

Pasar Beduk

Sejak hari pertama Puasa, 1 Agustus 2011 Pasar Beduk sudah mulai dibuka sejak jam 14.30 hingga saat berbuka puasa, makanan yang dijual berupa makanan khas daerah Palembang, seperti empek-empek, ragit, laksan, celimpungan, lakso, burgo, gandus, sarikaya dan lain-lain, lauk-pauk seperti brengkes, ayam oreng, ikan yang semuanya menggugah selera.

Jalan Jendral Ahmad Yani

Jalan Jendral Ahmad Yani, sebuah jalan yang cukup panjang yang terleltak diseberang Ulu Palembang, dijalan ini ada 1 Rumah Sakit (Rs.Muhammadiyah), 4 Perguruan Tinggi (Universitas Bina Darma, Universitas PGRI, Universitas Muhammadiyah, Akubank MDP), Kantor Pajak, Kantor Pemasaran Pertamina, Toyota, Honda dll. Kepadatan lalu linta akan terasa pada pagi dan sore hari. Jalan ini dilaluui angkot Ampera-Plaju, Bus Kota ke Perumnas, Pusri dan Km12, dan TransMusi dari Plaju Ujung sampai ke Palembang Square melewati transit ke Jakabarin-Kertapati di Dekat Gedung DPRD II, Transit ke KM 12 di Monpera, Ke Perumnas di Pasar Gubah.

Sampah

Ketika sungai menjadi tempat pembuangan sampah, nasib mereka yg hidup di pinggir sungai menerima akibatnya. Disamping sumber penghidupan yang kotor, mata juga tidak merasa enak melihatnya.

Pinggiran Musi

Sisi lain dari kehidupan masyarakat di tepian sungai Musi, enceng gondok mengganggu lingkungan mereka, semoga menjadi perhatian dari pihak-pihak terkait.

Palembang Tempo Doeloe

Sebuah jalan menuju Pasar Sekanak, poto ini diambil dari depan kantor Pol-PP sekarang ke arah Jembatan depan Pasar Sekanak Palembang.

Gerbong Kemakmuran

Menarik Gerbong Kemakmuran, Tanjung Api-Api

Palembang Tempo Doeloe

Disebuah jalan mungkin Jl. Jendral Sudirman atau Jl. Kepandean, bentuk bangunan dengan arsitektur Belanda. Dengan melihat suasana seperti ini, berarti saat itu Palembang Asri dan nyaman.

Ampera Tempo Doeloe

Ampera tahun 1970-an, dengan warna asli seperti awal pembangunan dulu, tampak indah dan kokoh.

Kebakan di 3/4 Ulu Palembang

Kebakaran terjadi di sekitar kelurahan 3/4 ulu, Jumat 17 Juni 2011. Lokasi kebaran di pinggir sungai musi tepatnya diseberang pasar sekanak. api mulai membesar sekitar pukul 10.15 WIB, paling tidak lebih dari 4 rumah hangus di lalap si merah.....semoga diberikan kesabaran bagi yang tertimpa musibah.

Goncank

Cari-cari tema dalam hiasan kca depan bus ini ketemulah kalimat Goncank. Mengenai arti kalimat yang tertera itu kami belum paham, mungkin anda tahu. Selain berkaca gelap penuh lukisan anda juga akan menikmati musij ajeb-ajeb di dalam bus ini.

Bukit Jempol

Gunung Serelo/Bukit Jempol yang indah itu perlahan-lahan rusak karena dirusak oleh mereka yang suka merusak.

Kelakar Betok

Kelakar BETOK

Guyonan khas Palembang, kenapa dikatakan Kelakar Betok, padahal betok adalah sejenis ikan air tawar yang banyak hidup di wilayah Indonesia. Sesuai dengan philosofinya bahwa ikan betok sering berkumpul membentuk suatu koloni sendiri. Artinya dengan kelakar betok oran sering berkumpul mendengarkan cerita lucu tersebut. Kelakar Betok biasanya diikuti secara serius walau pada akhirnya kelakar ini tidak adak kesudahan selain akan menghasilkan tertawa secara terbahak-bahak. Dalam kelakar betok terkadang mempunyai topik khusus walau judulnya kurang lucu tapi pada akhirnya ketemu juga hal-hal yang lucu. Terkadang juga Kelakar jenis ini berisi tebak-tebakan unik yang jawabannya tidak masuk akal tapi ada unsur lucunya.

Contoh ; Bik Jubai mampir ke warung Somad nak beli beras, tapi duetnyo dikit cuman ado Rp.5000, "Mang Somad ado beras cak 2 karung dak..??" , "Ado kato Somad", "Embekke 2 karung dulu", pas ngelok kantong, bik Jubai ngomong, "Ai mang dompet aku ketinggalan, aku cuman tebawak limo ribu", "Jadi makmano" kato Somad, "Setengah kilo bae.., jadilah untuk ngenjuk makan ayam di rumah". (Kelakar BETOK)

Ngamen

Jika anda duduk atau bersantai di BKB, sesekali akan datang pengamen seperti ini.

Lulus

16 Mei 2011 merupakan hari kelulusan siswa-siswi SMA/SMK di Palembang, tradisi corat-coret baju juga mewarnai kegembiraan mereka, ada yang mengisinya dengan berkumpul untuk mengenang hari-hari terakhir mereka dan ada juga yang hura-hura berkeliling kota denan konvoy berkendaraan hingga pada 16 Mei 2011 Palemban macet dimana-mana. Inilah tradisi tahunan yang selalu hadir di kota ini.

Kantor Ledeng / Kantor Walikota

Sejarah kota ini tak lepas dari sejarah dari bangunan satu ini, dulu diatas itu untuk menampung air buat kebutuhan Belanda di sekitar tempat ini, arsitekturnya bagus dan artistik, sekarang di tempat ini berkantor orang nomor satu di Palembang.

Benteng

Diperkirakan poto ini diambil tahun 30-an. Bangunan ini satu-satunya dibuat oleh penduduk pribumi, konon sebagai perekat batu benteng ini mengunakan putih telur.

Jalan Merdeka

Poto ini menampakkan Jalan Merdeka yang diambil dari atas tower kantor Ledeng, bangunan besar sebagai fokus poto ini sudah dibongkar sejak tahun 80-an dan sekarang dijadikan taman kota. Beberapa rumah limas di belakang gedung itu sekarang masih ada.

Pasar 16

Pasar 16 Ilir, Sunai Musi dan Angkutan khas Sunai Musi

Menanti Ketek

Menenti "Ketek" perahu pengangkut untuk menyeberang dari seberang Ulu ke seberang Ilir

Palembang dari Atas

Ampera dari atas, tampak sungai Musi yang membelah kota Palembang dan sungai ini bermuara sampai di Selat Bangka