bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

31 May 2008

Keruntung

Potret asli dari corak kehidupan masyarakat Palembang

Dari Prstival Seni Tingkat Propinsi Sumatera Selatan

Ini Tim Ogan Komering Ilir, yeng mementaskan lagu daerah di pestival Seni di BKB, Sabtu 31 Mei 2008

Martabak Acahe

Makanan ini mirip dengan martabak HAR , yang berbeda terletak di rasa kuah/kare yang sedikit agak garing karenya agak kental karena banyak santan, lokasi penjualan makanan ini terletak di simpang pasar Plaju, dihidangkan diatas meja antik. Foto ini diambil ketika saya makan disini sebelum sholat Jumat di masjid Jamik Plaju

30 May 2008

Sesi Jum'at (Masjid Jamik Plaju)






Masjid ini masjid terbesar di Plaju letaknya di ujung Jalan DI.Panjaitan tidak jauh dari Pasar Plaju, masjid ini luas diperkirakan bisa menampung sekitar 1000 jama'ah solat, tidak heran kalau mauk masjid ini banyak suara-suara berbahasa komring, karena disekitar ini banyak sekali perkampungan orang komring, tapi saya nunggu kalimat mak-wat mak-kung tidak terdengar.

Yang khas dari Palembang

Sate Pentol
Biasanya dibuat dari ikan, dana ada juga di buat dari daging, kenapa dikatakan pentol ?, karena bentuknya seperti "pentol korek"

Otak-otak hidangan ini enak disajikan dengan cuka

29 May 2008

Makan Nasi berbungkus Daun


Suasana makan

Lalap ada petai, terong, timun, slada, daun jambu mete dll

Sambal Ijo

Sambal cung

Pindang Udang

Pindang Patin

Ini yang namanya Ibat Daun

Siang tanggal 29 Mei 2008 kami keliling dan menuju ke Jl. Sukarno Hatta dari Simpang Bukit Besar tidak berapa jauh dari simpang itu kira-kira 100 m ada rumah makan yang bernama Ibat Daun, suasana sejuk mirip di sebuah kampung ada beberapa kolam ikan dan ternyata pemilik rumah makan ini juga suka Bonsai, hingga di sekeliling rumah makan ini banyak sekali bonsai cantik. Ibat Daun adalah suatu kata yang diambil dari bahasa daerah basemah yang artinya terbungkus daun, maksudnya nasi yang dihidangkan ada dalam bungkus daun (lihat gambar di atas) kemudian ada pindang, sambal juga sli besemah.

Selendang Palembang


Selendang songket sangat menarik perhatian jika dikenakan dengan menggunakan kebaya modern, maupun kebaya tradisional. Gadis-gadis Palembang telah banyak menggunakan ini pada acara-acara yang dikuhususkan untuk mereka

Ruang Publik

Keberadaan ruang untuk publik di berbagai perkampungan di Palembang sudah agak sukar ditemukan, yang ditemukan adalah tanah-tanah kosong penduduk atau halaman rumah yang agak luas. Ketersediaan ruang publik dari pemerintah setempat sepertinya belum terencana matang, bahkan beberapa sungai kecil sekarang sudah ditutupi oleh rumah-rumah penduduk, padahal sungai kecil sangat diperlukan untuk aliran air dan juga sebagai daerah resapan. 

28 May 2008

Kaum Miskin Kota !

Kehidupan kaum miskin juga mungkin perlu diperhatikan, bisa diperhatikan kemiskinannya atau diperkhatikan tingkah laku mereka, apa benar mereka melakukan ini karena keterbatasan atau malah karena mereka malas, saya sempat mendengar mereka bertengkar dengan orang yang lalu lalang dan saya ambil kesimpulan akan kata-kata tersebut bahwa mereka memang sedang bekerja (mengemis..!!!)

Empek-Empek Kering

Satu produk Palembang yang dari dulu saya ikut terpikir,  kapankan orang Palembang menciptakan Empek-empek kering lengkap dengan Cukanya, ternyata sekarang sudah ada. Empek-empeknya sejenis empek-empek keriting (empek-empek kerupuk), kenapa dibuat begitu ?. Setelah saya amati kalau di kukus maka akan bisa membuat cepat masak karena panasnya akan langsung tembus ke dalam. Sayang sekali cuka yang dibuat masih belum seperti rasa asli cuka.

27 May 2008

Kain Produk Palembang


Berbagai macam kain khas Palembang antara lain Songket, tajung, batik dll

Bus Kota Palembang

Bus Km 12 - Plaju

Km 12 - Kertapati

Bukit - Pasar - Bukit

Wajah Buskota Palembang saat ini yang sudah menaikkan tarifnya, dari Rp. 2000 menjadi Rp. 2500. Ingat jika membayar dengan uang lima ribuan akan dikembalikan dua ribu, kalau itu terjadi anda harus tagih kembali uang limaratus, kalau dimanjakan akan berakibat ke penumpang lain.

26 May 2008

Menunggu Pelanggan


Setiap waktu saya lewat bapak ini selalu memberikan senyum kepada saya karena saya sering lewat sini dan pernah ngobrol tentang kehidupan, disini di sebuah sudut tempat ia menunggu pelanggannya untuk menggunting rambut.

Gedung Tua?



Sebuah gedung yang lumayan tua, sejak saya menginjakkan kaki ke Palembang gedung ini tetap seperti ini, tidak pernah di tunggu dan dipergunakan. Konon gedung ini milik Cek Mamat (wong kayo lamo dan masih bujangan), minggu kemarin sempat bertemu dan saling sapa, sayang ia buru-buru pergi ke sebuah acara dan tidak sempat melayani saya berlama-lama. Sebenarnya saya ingin naik terus bertamu dan ingin bertanya kenapa dengan gedung itu(mudah-mudahan masih ada kesempatan).

24 May 2008

Bantuan Langsung Tunai






Inilah pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai) di Palembang, pelaksanaan pembagian ini di Kantor Pos Pusat Jalan Merdeka, beberapa wajah yang membuat ku sedih, pilu dan aku sempat menghentikan kegiatan ku selama 10 menit setelah saya melihat dan mengambil gambar pada urutan 2 di atas.