Pengamen perempuan kecil ini diperkirakan seumur anak kelas 5 SD dan sudah lincah naik dan turun dari bus walau lagu yang ia bawakan dengan suara jauh dari kata "enak di dengar". Ia naik dari simpang Charitas dan turunnya di simpang Sekip.
Hal inilah yang buat aku bingung, Om. Mereka (komunitas pengamen...bukan blogger!!) seakan-akan tidak memiliki bagian apa-apa dari sekian banyaknya puji, puja dan segala kejayaan yang diraih kota kita ini. Semakin banyak medali penghargaan yang diraih, semakin bertaburan pula bunga-bunga muda yang hancur dimakan kondisi ekonomi negeri...semakin stabil ekonomi negeri (kata orangg..ggg..) semakin meningkat pula jumlah komunitas mereka. Saking banyaknya, hingga rute bus Plaju - KM12 dalam sekalinya ditumpangi hingga 4 kali pengamen dengan beragam kreasi. Dengan gendang, organ, bahkan pernah dengan dubbing tangisan orok. Kejayaan negeri ini tidak tersentuh pada mereka, derita, kesengsaraan, pengucilan, bahkan pukulan, itulah bagian hidup mereka. Kasihan mereka...Om.
Hal inilah yang buat aku bingung, Om. Mereka (komunitas pengamen...bukan blogger!!) seakan-akan tidak memiliki bagian apa-apa dari sekian banyaknya puji, puja dan segala kejayaan yang diraih kota kita ini. Semakin banyak medali penghargaan yang diraih, semakin bertaburan pula bunga-bunga muda yang hancur dimakan kondisi ekonomi negeri...semakin stabil ekonomi negeri (kata orangg..ggg..) semakin meningkat pula jumlah komunitas mereka. Saking banyaknya, hingga rute bus Plaju - KM12 dalam sekalinya ditumpangi hingga 4 kali pengamen dengan beragam kreasi. Dengan gendang, organ, bahkan pernah dengan dubbing tangisan orok. Kejayaan negeri ini tidak tersentuh pada mereka, derita, kesengsaraan, pengucilan, bahkan pukulan, itulah bagian hidup mereka. Kasihan mereka...Om.
Hal inilah yang buat aku bingung, Om. Mereka (komunitas pengamen...bukan blogger!!) seakan-akan tidak memiliki bagian apa-apa dari sekian banyaknya puji, puja dan segala kejayaan yang diraih kota kita ini. Semakin banyak medali penghargaan yang diraih, semakin bertaburan pula bunga-bunga muda yang hancur dimakan kondisi ekonomi negeri...semakin stabil ekonomi negeri (kata orangg..ggg..) semakin meningkat pula jumlah komunitas mereka. Saking banyaknya, hingga rute bus Plaju - KM12 dalam sekalinya ditumpangi hingga 4 kali pengamen dengan beragam kreasi. Dengan gendang, organ, bahkan pernah dengan dubbing tangisan orok. Kejayaan negeri ini tidak tersentuh pada mereka, derita, kesengsaraan, pengucilan, bahkan pukulan, itulah bagian hidup mereka. Kasihan mereka...Om.
ReplyDeleteHal inilah yang buat aku bingung, Om. Mereka (komunitas pengamen...bukan blogger!!) seakan-akan tidak memiliki bagian apa-apa dari sekian banyaknya puji, puja dan segala kejayaan yang diraih kota kita ini. Semakin banyak medali penghargaan yang diraih, semakin bertaburan pula bunga-bunga muda yang hancur dimakan kondisi ekonomi negeri...semakin stabil ekonomi negeri (kata orangg..ggg..) semakin meningkat pula jumlah komunitas mereka. Saking banyaknya, hingga rute bus Plaju - KM12 dalam sekalinya ditumpangi hingga 4 kali pengamen dengan beragam kreasi. Dengan gendang, organ, bahkan pernah dengan dubbing tangisan orok. Kejayaan negeri ini tidak tersentuh pada mereka, derita, kesengsaraan, pengucilan, bahkan pukulan, itulah bagian hidup mereka. Kasihan mereka...Om.
ReplyDelete