bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

31 August 2007

Sisa oleh-oleh dari Perjalanan ke Dempo (bukit Jempol)



Bukit Telunjuk yang populer itu merupakan ciri khas kabupaten Lahat, bukit ini bisa dilihat jelas sebelum masuk kota Lahat, ada yang bilang bukit "Jempol" karena bentuknya mirip jempol atau jempol.

30 August 2007

Donald Kolopita, Wasit yang Malang itu !



Saya Dipukul Polisi Malaysia Meski Tangan Diborgol


Tangerang (ANTARA News) - Korban pengeroyokan, Donald Pieters Luther Kolopita (47), mengaku dipukul dan ditendang oleh Polisi Malaysia, meski posisi kedua tangannya diborgol saat dibawa Polisi Malaysia menggunakan mobil petugas tersebut."Saya tidak berdaya karena mendapatkan pukulan dan tendangan yang kena ulu hati, perut dan dada saya," kata Donald Pieters Luther Kolopita yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Wasit Karate Indonesia PB Forki, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin.Donald menjelaskan, awal insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada Hari Jumat dinihari (23/8) pukul 00.00 waktu setempat, saat Donald akan menghadiri pertemuan wasit karate se-Asia pada Kejuaraan Karate Asia di Malaysia.Setelah berjalan sekitar 60 meter dari Hotel Alison Kelana di daerah Nilai, Malaysia, secara mendadak Donald mendapatkan serangan pukulan dan tendangan dari arah belakang yang dilakukan empat petugas Polisi Malaysia dengan pakaian bebas.Diungkapkankan Donald, karena panik dan mengira diserang perampok, Donald yang mantan atlit karate tersebut sempat melepas tendangan kaki kanannya meski kedua tangan dan kaki kirinya dipegang pelaku penyerangan.Setelah itu, Donald tidak berdaya dan mendapatkan serangan pukulan dan tendangan dari empat pelaku penganiayaan tersebut. Dalam kondisi setengah sadar, kedua tangan Donald diborgol dan diangkut menggunakan mobil aparat Polisi Malaysia dari tempat pengeroyokan menuju Kantor Balai Polisi Malaysia.Ketika berada di mobil polisi, pelaku masih melakukan pemukulan dan tendangan di bagian perut dan wajah Donald hingga mengeluarkan darah."Serangan yang dilakukan pelaku kurang lebih 15 menit setelah itu pihak kepolisian Malaysia melakukan penahanan terhadap dompet, jam dan paspor milik saya," kata Donald.Dikatakan Donald, akibat dari insiden tersebut, tim Karate Indonenia menarik diri dari Kejuaraan Karate Asia yang berlangsung di Malaysia tersebut.Namun demikian, Donald mengimbau kepada 25 perguruan karate di Indonesia, agar tidak melakukan tindakan anarkis, karena insiden penganiayaan yang menimpa dirinya sudah diurus oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.Sementara itu, Ketua Majelis Lintas Perguruan (MLP) Karate Indonesia, GA Pesik mengatakan, PB Forki melalui Ketua PB Forki Luhut Binsar Panjaitan sudah berkoordinasi dengan pihak KBRI di Malaysia dan Polisi Malaysia untuk mencari kejelasan tentang kasus itu."Bahkan pihak Kapolda Negeri Sembilan berjanji akan membatu proses hukum insiden pengeroyokan tersebut," ujar Donald seraya mengungkapkan saat ini empat petugas yang melakukan penganiayaan tersebut sudah ditahan pihak Kepolisian Malaysia.(*)



sumber Detik


Catatan Blogger

Sebagai warga negara Indonesia yang masih punya hati nurani merasa terpanggil untuk membela diri yang sudah di olok-olok dan jadi bulan-bulanan polisi diraja Malaysia, semoga ini tidak akan terjadi lagi. Bayangkan kalau pimpinan kita bukan SBY.

29 August 2007

Gerhana Bulan di Palembang



Kejadian ini saya abadikan tadi malam 28 Agustus 2007 antara jam 18.00 sampai 19.00 di tempat kerja saya, sungguh menarik untuk dilihat karena jarang terjadi. Lebih jelasnya saya ambil artikel tentang gerhana dari Wikipedia;
Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.

Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

28 August 2007

Sisa Oleh-oleh dari Perjalanan ke Dempo

Ibu bernama Risda ini salah seorang pengasong di SPBU Merapi dekat kota Lahat yang sehari-harinya mencari makan dengan menjual emping pisang dan emping ubi yang dijual Rp. 1000 per bungkus dan tinggal mereka di sekitar SPBU ini. Saya tertarik dengan gaya berjualannya dengan duduk santai diatas tanah menunggu kami yang lagi makan bakso sapi, dan beberapa orang dari anggota kami sempat membeli oleh-oleh dari dia untuk dimakan di dalam bus menuju Palembang.

27 August 2007

Kondangan


Gini nih kalo kondangan jauh, pagi minggu dapat instruksi dari ketua rombongan bahwa kami pergi kondangan dengan membawa semua, karena langsung meninggalkan hotel dengan tujuan selesai kondangan langsung ke Gunung Dempo, jadi model yang ikut rombongan kami pakai kebaya plus ransel dan tidak lupa botol air minum juga nempel di tas mbak Norma, sedangkan mbak Yanti dengan gaya femininnya + ransel dan bawa kue bekal ke gunung persis mbok Jamu yang sering lewat rumahku.

Oleh-oleh dari Perjalanan ke Gunung Dempo

Hamparan Kebun Teh di kaki Gunung Dempo

Beberapa Villa di kaki Gunung Dempo

Kelok Ndikat yang unik di seputar Sungai Lematang
Diambil pada 26 Agustus 2007

24 August 2007

Panjat Pinang


Salah satu tradisi acara 17 belasan di Palembang bahkan di beberapa kota di Indonesia adalah Panjat Pinang ini, di sebuah desa tidak jauh dari Palembang acara ini justru diadakan pada hari lebaran. Konon cerita Panjat pinang ini adalah mainan Pandjat Pinang Doeloe Mainan Pendjajah ini ceritanya yang saya ambil dari okzone.com

Pandjat Pinang Doeloe Mainan Pendjajah

Arpan Rachman - Okezone

PALEMBANG - Siapa yang tahu sejarahnya sejak kapan permainan panjat pinang?
Emi Bachtiar (78), janda pensiunan seorang pejuang kemerdekaan di Palembang, mengungkapkan masa kecilnya sebelum Indonesia merdeka awal 1930-an, panjat pinang sudah jadi permainan.
Para lelaki kuat berotot kulit sawo-matang pribumi harus saling injak bahu-membahu untuk membentuk "tangga hidup" demi menjangkau pucuk sebatang pohon pinang yang licin lantaran diolesi minyak gemuk atau oli.
Tujuannya satu, nostalgia Emi, mendapat hadiah. Bentuknya berupa sebungkus keju atau gula pasir. "Penghajat acara panjat pinang dulu biasanya keluarga Belanda," tutur nenek dua cucu, warga Jalan RW Monginsidi, Palembang.
Atau mungkin saja diadakan keluarga pribumi kaya-raya yang notabene penyekongkol penjajah. Hajatnya macam-macam perayaan ulang tahun atau pernikahan.
TF Wijaya, pengamat perilaku sosial, mengecam panjat pinang sebagai permainan yang menghinakan.
Menurutnya, di sejumlah negara ada tradisi menghamburkan kekayaan setiap perayaan kemerdekaan. Pesta lempar-lemparan tomat di Spanyol, minum bir bersama di Jerman, dan makan ayam kalkun di Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan bahwa tujuan kemerdekaan telah membuat penduduk bangsa menjadi kaya-raya.
"Bagaimana tidak dihinakan, sekelompok orang disuruh memanjat pohon untuk meraih hadiah, biasanya kebutuhan sehari-hari atau barang mewah yang dimpikan orang miskin," kata Wijaya.
Dan... Penonton yang menyaksikan kelucuan di arena panjat pinang tersenyum ala sinyo dan noni-noni....

23 August 2007

Mencari Ikan

Masih banyak ikan di sungai Musi, tapi tidak sebanyak dulu sekali menabur jala paling dapat sampai lima ekor itupun paling besar mouse yang kita pegang, selain menjala ikan di sungai musi ini ada juga yang suka memancing, diatas jembatan Ampera masih ada yang suka memancing meraka lakukan pada malam hari mulai jam 9 sampai pagi (Ampera sudah aman sekarang), di pinggiran sungai juga ada, ada yang memancing ikan ada juga yang memancing udang.

22 August 2007

Lari Karung





Oleh-oleh dari acara 17-an di RT saya yang dilaksanakan Minggu 19 Agt 2007 dan salah satunya putra saya yang di gambar terakhir menyatakan nyerah dengan menenteng karung saat akan mencapai finish.

21 August 2007

Reog, Kuda Lumping, Barongsai



Beberapa seni budaya dari luar Palembang tampak juga hadir di Palembang untuk memeriahkan HUT RI ke-62 di sini

20 August 2007

Alex Nurdin sicalon Gubernur SUmsel


Hasil Polling kita terdahulu Ir. Alex Nurdin 56%, Ir. Syahrial Usman MM 42% dan Calon lain 1% dan ini didapat di koran hari ini sepertinya Pak Alex siap untuk mencalonkan diri dan akan membenahi hinggan menjadi Sumsel Cerdas.

Pawai Pembangunan (?)




Dulu setiap 18 Agustus diadakan pawai pembangunan melewati ruti Jl. Jendral Sudirman hingga ke Kantor Walikota, beberapa tahun terakhir kegiatan ini tidak tampak, tapi tahun ini mirip seperti pawai tersebut hanya saja kali ini diadakan oleh sebuah produk kendaraan, yang juga melewati jl. Sudirman dan jl. Merdeka, sayangnya di depan kantor walikota, tidak tampak Pak Walikota menyambut hanya beberapa karyawan kantor itu melihat dari pintu depan. Tapi penonton acara ini justru di lokasi ini yang terbanyak.

Pesta 17 Agustus di Jl.Sudirman



18 August 2007

Lomba Bidar di Sungai Musi






Perayaan 17 Agustus di Palembang setiap tahun diwarnai dengan Lomba Perahu yang disini dinamakan Bidar dengan diikuti banyak kontingen di wilayah Sumsel, beberapa tahun terakhir juga ditambah dengan adanya lomba perahu hias, penonton tumpah ruah di lokasi BKB, halaman dibawah jembatan Ampera dan di atas jembatan Ampera serta banyak juga yang menonton menggunakan perahu, kapal tongkang. Kebanyakan penonton adalah warga yang datang dari sekitar kota Palembang, menurut pengamatan saya kemarin sekirat 200 ribuan manusia tumpah disini dengan datang silih berganti.

16 August 2007

Dirgahayu Republik Indonesia ke-62

Dirgahayu Republik Indonesia ke-62

Telok Abang



Penghias sebagai penyemarak 17-an kalau di Palembang dirmaikan oleh mainan anak-anak yang terbuat dari kayu gabus warna-warni yang dibentuk miniatur kapal laut, pesawat terbang ditambah dengan warna-warni kertas minyak hingga anak-anak akan tergoda untuk memilikinya, ada juga yang diberi dengan telor(Telok) ayam atau yang di beri berwarna merah(Abang). Disini biasanya orang-orang disekitar Palembang akan menikmati ramainya kota Palembang, ada anak sekolah yang menyewa bus untuk tamasya ke Palembang dan ada perseorangan sambil menginap, hingga kalau Agustusan kota ini sangat ramai oleh para turis lokam, kebanyakan anak-anak dan ABG.

15 August 2007

Rumah Susun


Keadaan sehari-hari rumah susun Palembang mungkin tidak berbeda dengan tempat-tempat lain di Indonesia disamping ramai juga kumuh.

14 August 2007

Resepsi Pernikahan ala Palembang




Salah satu tradisi Palembang pada acara resepsi pernikahan, diambil di gedung Serba Guna PUSRI Palembang

13 August 2007

Lomba Dayung di Alur Sungai RuSun

1,2 3 Start

Cara efektif menimba dengan mengagkat perahu dan membaliknya


Kebalik lagi...

Awas dinding..
Lomba Dayung memperebutkan Piala Walikota yang di Prakarsai oleh Brimpals (Bigadir Mahasiswa Pencinta Alam) Fak.Hukum UMP pada 11-12 Agustus 2007 cukup menarik perhatian warga Rumah susun karena lombanya mirip lomba 17-an, beberapa peserta sepertinya tidak pernah naik perahu hingga untuk mencapai finis dibutuhkan waktu yang lama, karena perahunya berjalan zig-zag malah kadang-kadang menabrak dinding pembatas sungai, dan ada yang berulang kari tercebur ke air hingga penonton tertawa terbahak-bahak, padahal lomba ini bukan untuk lucu-lucuan. Disamping airnya yang tidak banyak karena bukan musim air pasang pagi hari airnya lumayan hitam kotor.