Dulu, seni menjual jamu adalah dengan cara mengendong (padahal di dukung), melihat dia melenggak-lenggok masuk kampung apa lagi dengan gaya kebaya Jawa yang khas kadang-kadang membuat orang yang semula tidak niat membeli pada akhirnya membeli juga, sekarang seni itu sudah jarang terlihat di seputaran Palembang, yang ada sudah menggunakan sepeda dan tentu tidak memakai kebaya lagi, ia pakai celana panjang, pakai topi, dan kalau lewat depan rumah tidak lagi menjerit manis dengan kata "JJAMUUUUU" tapi dengan klininggggggg-kliningggggg
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar anda di bawah ini