bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

09 June 2008

Ngobrol dengan Pak Husni (Mantan Heiho)

Pak Husni (91 th) begitu bapak ini di panggil, saya pernah memposting tentang bapak ini di Menunggu Pelanggan seorang tukang cukur yang sudah menggeluti pekerjaannya ini sejak 20 tahun silam di sebuah sudut pasar Cinde, kemarin minggu 8 Juni 2008 saya berjumpa lagi dan saya ajak ngobrol panjang dan dia dengan senang hati menereima beberapa pertanyaan saya terus ia banyak cerita tentang kehidupannya, semula saya tanya tentang keluarganya, ia bercerita dengan sedikit berlogat Minang karena ia berasal dari sana, tapi selama ini sebenarnya ia sejak dulu sudah berada di Palembang, ia punya anak 10 orang, 3 sudah jadi tentara dan 2 sebagai polisi. Kemudian ia mengisahkan kepedihannya ketika 3 orang dalam keluarganya meninggal hanya dalam kurun waktu satu bulan, pertama menantu laki-laki yang meninggalkan lima orang anak, tak berapa lama anak (istri dari menantu yang meninggal) juga menyusul hingga meninggalkan 5 yatim piatu yang turut jadi tanggung jawabnya, kemudian menyusul lagi istri dari pak Husni ini. Trus untuk tidak menambah kesedihan bapak ini saya alihkan ke pertanyaan lain, sebelum ia menjadi tukang cukur ia menjadi tentara dengan pangkat letnan I yang pensiun tahun 1968. Tertarik dengan masa pensiunnya kemudian saya pancing apakah bapak juga pernah menjadi Heiho (tentara pada masa Jepang), ia juga menjawab benar bahwa dia juga pernah menjadi Heiho, sayang ia masih binggung setelah saya tanyakan tentang Pak Haji Sulaiman yang juga mantan Heiho yang pernah saya posting pada Ngobrol dengan Mantan Heiho ia mungkin lupa, mungkin pak Haji Sulaiman tidak melanjutkan sebagai tentara. Saya tanya lagi apakah kenal dengan Pak Bakri (Prof. Bakri) ia sangat kenal tapi ia mengatakan pak Bakri adalah orang besar (posisinya tinggi). Lantas di ujung pembicaraan saya tanya juga pulangnya bapak kemana ia jawab di 23 ilir Jln Datuk Akib, trus bapak kenal sama bapak yang bernama Daruk Akib ia juga jawab kenal, trus saya susul lagi bahwa saya ada kenal dengan anak pak Datuk Akib namanya Fadillah dan dengan lantang ia jawab kenal.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar anda di bawah ini