.jpg "Solusi Pembayaran Tagihan dan Transaksi Online - BebasBayar")
Buah Keranji (Dialum indum) dulu banyak ada di Palembang, ditemukan di hutan pedalaman Sumatera dan Kalimantan yang heterogen di bawah ketinggian 400 m di atas permukaan laut (dpl), sebagian besar tumbuh tersebar di pinggiran hutan berbatasan dengan daerah perkampungan. Di Sumatera Selatan, tanaman keranji ditemukan tumbuh liar (atau menjadi liar) di daerah pedalaman. Sebagian tanaman keranji sudah ada ditanam di sekitar pekarangan rumah penduduk di desa-desa atau dusun. Hasil survey yang dilakukan tahun 2003 di Kabupaten Banyuasin, jumlah populasi tanaman keranji sudah tinggal sedikit, yaitu sekitar 700 pohon. Rata-rata produksi tiap pohon 60-200 kg buah segar per tahun. Pada umumnya tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman buah-buahan yang terkenal dengan rasa asam manisnya.Minggu kemarin saya menjumpai buah ini di kampung Al-Munawar, buah ini tengah di jemur agar mutunya lebih baik. Konon buah ini di export ke Saudi Arabia.
Jangan-jangan nantinya buah keranji ini di klaim sebagai buah Nasional Saudi Arabia, sebab di Palembang aja susah nyarinya, malah di eksport ke Saudi Arabia. Pasti pohonnya udah habis di tebang di Palembang, kayunya dijual......trus keturunan kita nantinya beli buah keranji dari Saudi Arabia atau Thailand karena Thailand negaranya sangat interest dengan hasil bumi negara kita !!!! "Keranji Bangkok" #@#$%&&***^#@%#&&&****%#######
ReplyDeletekeranji Bangkok, pasti bakal ada keranji seukuran telor bebek.. :))
ReplyDeleteike said mugo2 jangan sampe lah kito makan keranji import hehehe ...
ReplyDeleterasa buah ini kayak apa pak Nayel? di Jakarta ada ga?
ReplyDeletesepertinya sulit mendapatkannya di jkt...
ReplyDeletehahahaha...aku tinggal di Saudi nih...., idak katek buah-buah keranji tu...., aneh!!! Kagek kito bakal impor buah keranji dari bangkok, besak-besak, warnonyo do hitam lagi, jadi biru mudo, kan thailand ahli dalam pertanian......? kito cuma jadi konsumen hehehe kacian deh lho !!!
ReplyDelete"dieksport ke Saudi" berdasarkan hasil ngobrol dengan pemilik buah keranji itu.
ReplyDeletedimano dapet foto itu..... aku nak beli....
ReplyDeletewew...
ReplyDeletegalak ooo buah keranji...
inget waktu SD dulu...
la lamo nian aku dak makan buah keranji, jadi pengen...
ReplyDeleteIngat pantun wak iya dulu.
Buah salak buah keranji
lanang galak betino kanji..
hahaha...
keranji di pucuk pintu
ReplyDeletetak kanji tak baitu...
lamo nian dak makan buah keranji... jd pengen, kalu ado nyicip dikit yo, biar dak kepunan...
ReplyDeletememang unik buah keranji, salah satu favoritku baek yg mash ado kulitnyo ato yg sudah jadi cemilan yg dtaburi gulo. klo dulu wktu kecik , pas puaso nak lebaran, bnayk yg jual d pasar..
ReplyDeletebertahun2 belakangan, katek lagi, pengrajin cemilan jugo la susah nemunyo, mgkn dak bnyak yg nak beli lagi..sayang..
bagi yang terminat serius ingin membeli buah karanji bisa langsung hubungi saya dengan email tomyliung@ymail.com
ReplyDeletebuah keranji memang sulit ditemukan bisa dikatakan langka karena buah ini panennya 3 smpe 5 tahun sekali,klo mau beli buahnya ataupun manisannya kita produksi,bisa email atau add saya luv_9irls@yahoo.com
ReplyDeleteBuah keranji sekarang sdh sulit ditemukan di Jambi padahal waktu saya kecil buah ini banyak sekali dijual oleh orang2 dari pedalaman karna buah ini banyak tumbuh didalam huta. Apakah karna banyaknya perambahan hutan untuk areal perkebunan kelapa sawit sehingga pohon2 keranji habis dibabat. Menyedihkan.....
ReplyDeletekami telah survai ke ds sukarajo kab. OI sumsel, pohon dan buah masih ado, shg sempat surveyor ambil buah dan cabangnya untuk diteliti perbanyakan. Foto dokumen pohon di lahan terdapat 2 batang, silahkan kirim email ke ridwan_hanan@yahoo.co.id untuk memberikan masukan dan bahan info lengkap bagi yang berminat untuk berkontribusi promosi buah ini, trims.
ReplyDelete