Inilah keadaan terakhir dari rumah sakit RSUP Dr. M Hoesin yang kini sudah menerapkan berobat gratis dari Pak Alex, walau menggunakan kelas 3 tapi sudah sangat membantu masyarakat Sumsel untuk tidak takut lagi akan berobat ke sini. Terima Kasih Pak Alex.
berobat gratis di RS Muhamad Husin Palembang, sudah sejak 7 tahun yang lalu pak. Kami bertugas disana dari tahun 2002 sampai 2008 akhir. seluruh pasien pemegang Jamkesmas/askin berobat gratis di sana. dan gratis berobat sudah berlangsung lebi dari 7 tahun di seluruh Indonesia, bagi pemegang kartu askes/jamkesmas, sejak zaman Habibie, dan tak digembar-gemborkan seperti di Sumsel.
Selama ini mungkin tidak digembar-gemborkan tetapi kalau ada "wong dalem" berobat di RSMH baru dilayani dengan baik dan diurus dgn sebaik mungkin,mudah2-an dan Insya'Allah dengan adanya program yg digembar-gemborkan ini akan mengikis diskriminasi pelayanan dan berobat di RSMH.
Pernah hati saya sedih ketika berada di RSMH bagian anak di neonatus,ketika itu sekitar tanggal 13 Juni 2008 ada pasien hydrocepalus yang pulang karena orang tua pasien tidak mampu untuk membeli alat suntik yg akan dipergunakan untuk mengambil cairan pada lumbal (maaf kalo salah),serta beberapa resep yang akan ditebus olehnya,mungkin dengan adanya program dari Pemprop Sumsel sekarang ini hal ini tidak akan terjadi. Ini cuma cerita kecil saja yang saya alami sendiri dan tak akan lupa dalam memory saya.
REJANG LEBONG KALAU YANG ITUMAH GRATIS TAPI TIDAK MENYELURUH SEKARANG INI GRATIS MENYELURUH, MAKANYA SERING SRERING MAIN KEKOTA GAUL DIKIT ISTILAHNYA SUPAYA PIKIRAN TERBUKA,GITU BACA DOOOOOOOOOOOOONG JUADI TIDAK SOK TAUUUUUUUUUUUUUU.
Yth bapak nayel dan bos DYKY .... kalau pun sekarang gratis pada dasarnya obat dan alkes tetap harus dibayar oleh pasien namun yang menanggung biayanya adalah Pak Gubernur...dan itupun ada batasnya...seperti Pak Gubernur hanya menanggung gratis di kelas 3, sedangkan obat juga dibatasi hanya generik, dan alat kesehatan yg digunakan adalah yg standar...jadi sama saja dg program askin,askeskin dan jamkesmas..bedanya kalo yg program ini yg menanggung adalah pemerintah pusat (Depkes RI)...berobat gratis itu sudah lama bos di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang (7 tahun yang lalu)..dan tidak benar pak nayel cuma bawa KTP trus dilayani...harus ada kartu keluarga dan lampiran berobat gratis dari Pak RT..gak percaya pak nayel..? Coba pak nayel berobat ke sana hanya pake KTP..apa bisa gratis...?? Memangnya pihak rumah sakit dapat gratis juga apa obat dan alkes itu ? Rumah sakit juga beli bos...dan memangnya tenaga dokter,perawat,pekarya, ahli gizi, penata rontgen, petugas admin-nya digaji sama pak Gubernur...??? Program gratis itu hanya untuk masyarakat miskin sedangkan petugas rumah sakit sama sekali tidak dapat uang lelah yg sejak diberlakukannya program gratis ini telah terjadi peningkatan jumlah pasien hampir 4x lipat yg berarti menambah gawe petugas rumah sakit saja yg kebanyakan dari PNS Depkes..Dan apa kaitannya antara petugas rumah sakit vs pemegang kartu berobat gratis..? Di lapangan..terutama perawat banyak yg perang mulut hanya karena pemegang kartu berobat gratis memaksa perawat agar diberikan kamar sekelas paviliun padahal jatah mereka hanya kelas 3..?? sudah itu pula mereka malah mengancam mau lapor sama pak gubernur atau diberitakan ke media massa ? siapa takut ? wong petugas kesehatan bukan PNS pemprov dan sama sekali tidak dapat gaji tambahan dari pihak gubernur..?? memangnya petugas kesehatan rumah sakit itu sama dengan babu apa pelayan apa..??? belum lagi mereka mau minta obat yg mahal2 padahal jatahnya sudah ada obat generik...dan yg terakhir minta dilayani fulltime apa tidak lihat rasio petugas kesehatan dengan pasien..?? dimana dikelas 3 itu 5 perawat jaga melayani 50 pasien dalam satu bangsal..wuih...mending pemegang kartu berobat gratis itu nyadar diri eh malah ngelunjak..dan apa betul mereka itu berasal dari keluarga miskin ? Tidak la yau..banyak juga mereka sambil tangan kiri menenteng hape blackberry dan nokia sedang tangan kanannya pegang kartu berobat gratis dari pak alex..?? namun sayang bos DYKY baru tahu setelah pak alex jadi Gubernur, dan dimana bos saat 7 tahun lalu..apa gak kedengeran atau ogah memperhatikannya..?? salam takzim semua.
Lha wong udah kewajibannya kok ngarep2in uang lelah, udh tau yg berobat pake jamkes / askin orang miskin, kok ngarep di kasih TIP'S sama orang miskin, lha wong dia berobat aja gg punya duit. jadi siapa yg lebih gg tau diri?? Terus soal yang minta pelayanan lebih, kembali orang miskin disalahkan. pertanyaannya, sejauh mana pihak RS / dinas terkait memberikan penjelasan soal pelayanan yg di berikan. Apa di kembalikan lagi, "Orang miskin tidak layak mendapatkan penjelasan" ?? Keterlaluan saudara/i ini yaa... Dan terakhir, emang tenaga medis di sana gg di gaji ya sama pemerintah??
"SEMOGA RAKYAT SUMSEL SEMAKIN SEJAHTERA" AMINNNNNNNN
ReplyDeletesemoga indonesia sehat sentosa sejahtera sepanjang masa..damai kami sepanjang hari..bravo gub.sumsel..
ReplyDeletehttp://sonyoktapriandi.co.cc
"SALAM SUKSESSS..!!!"
berobat gratis di RS Muhamad Husin Palembang, sudah sejak 7 tahun yang lalu pak.
ReplyDeleteKami bertugas disana dari tahun 2002 sampai 2008 akhir. seluruh pasien pemegang Jamkesmas/askin berobat gratis di sana.
dan gratis berobat sudah berlangsung lebi dari 7 tahun di seluruh Indonesia, bagi pemegang kartu askes/jamkesmas, sejak zaman Habibie, dan tak digembar-gemborkan seperti di Sumsel.
Ouwh gitu??lalu kenapa banyak pasien dari bengkulu yg berobat ke RSUD Assobirin LLG??gimana pemerintahan bengkulu dalam melayani masyarakatnya??
Deletekemarin saya jumpa pasien dari desa, hanya bawa KTP dan di operasi sesar, gratis...
ReplyDeleteSelama ini mungkin tidak digembar-gemborkan tetapi kalau ada "wong dalem" berobat di RSMH baru dilayani dengan baik dan diurus dgn sebaik mungkin,mudah2-an dan Insya'Allah dengan adanya program yg digembar-gemborkan ini akan mengikis diskriminasi pelayanan dan berobat di RSMH.
ReplyDeletePernah hati saya sedih ketika berada di RSMH bagian anak di neonatus,ketika itu sekitar tanggal 13 Juni 2008 ada pasien hydrocepalus yang pulang karena orang tua pasien tidak mampu untuk membeli alat suntik yg akan dipergunakan untuk mengambil cairan pada lumbal (maaf kalo salah),serta beberapa resep yang akan ditebus olehnya,mungkin dengan adanya program dari Pemprop Sumsel sekarang ini hal ini tidak akan terjadi. Ini cuma cerita kecil saja yang saya alami sendiri dan tak akan lupa dalam memory saya.
Salam Sukses....!! http://sumatera.bonuspulsa.com
REJANG LEBONG KALAU YANG ITUMAH GRATIS TAPI TIDAK MENYELURUH SEKARANG INI GRATIS MENYELURUH, MAKANYA SERING SRERING MAIN KEKOTA GAUL DIKIT ISTILAHNYA SUPAYA PIKIRAN TERBUKA,GITU BACA DOOOOOOOOOOOOONG JUADI TIDAK SOK TAUUUUUUUUUUUUUU.
ReplyDeleteDi gambar keren, dan menarik,
ReplyDeletetapi apakah kenyataan nya juga sama.....
Jadi pingin kesana
gambarnya menjanjikan,
ReplyDeleteapakah kenyataan di lapangan seperti itu
Yth bapak nayel dan bos DYKY .... kalau pun sekarang gratis pada dasarnya obat dan alkes tetap harus dibayar oleh pasien namun yang menanggung biayanya adalah Pak Gubernur...dan itupun ada batasnya...seperti Pak Gubernur hanya menanggung gratis di kelas 3, sedangkan obat juga dibatasi hanya generik, dan alat kesehatan yg digunakan adalah yg standar...jadi sama saja dg program askin,askeskin dan jamkesmas..bedanya kalo yg program ini yg menanggung adalah pemerintah pusat (Depkes RI)...berobat gratis itu sudah lama bos di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang (7 tahun yang lalu)..dan tidak benar pak nayel cuma bawa KTP trus dilayani...harus ada kartu keluarga dan lampiran berobat gratis dari Pak RT..gak percaya pak nayel..? Coba pak nayel berobat ke sana hanya pake KTP..apa bisa gratis...?? Memangnya pihak rumah sakit dapat gratis juga apa obat dan alkes itu ? Rumah sakit juga beli bos...dan memangnya tenaga dokter,perawat,pekarya, ahli gizi, penata rontgen, petugas admin-nya digaji sama pak Gubernur...??? Program gratis itu hanya untuk masyarakat miskin sedangkan petugas rumah sakit sama sekali tidak dapat uang lelah yg sejak diberlakukannya program gratis ini telah terjadi peningkatan jumlah pasien hampir 4x lipat yg berarti menambah gawe petugas rumah sakit saja yg kebanyakan dari PNS Depkes..Dan apa kaitannya antara petugas rumah sakit vs pemegang kartu berobat gratis..? Di lapangan..terutama perawat banyak yg perang mulut hanya karena pemegang kartu berobat gratis memaksa perawat agar diberikan kamar sekelas paviliun padahal jatah mereka hanya kelas 3..?? sudah itu pula mereka malah mengancam mau lapor sama pak gubernur atau diberitakan ke media massa ? siapa takut ? wong petugas kesehatan bukan PNS pemprov dan sama sekali tidak dapat gaji tambahan dari pihak gubernur..?? memangnya petugas kesehatan rumah sakit itu sama dengan babu apa pelayan apa..??? belum lagi mereka mau minta obat yg mahal2 padahal jatahnya sudah ada obat generik...dan yg terakhir minta dilayani fulltime apa tidak lihat rasio petugas kesehatan dengan pasien..?? dimana dikelas 3 itu 5 perawat jaga melayani 50 pasien dalam satu bangsal..wuih...mending pemegang kartu berobat gratis itu nyadar diri eh malah ngelunjak..dan apa betul mereka itu berasal dari keluarga miskin ? Tidak la yau..banyak juga mereka sambil tangan kiri menenteng hape blackberry dan nokia sedang tangan kanannya pegang kartu berobat gratis dari pak alex..?? namun sayang bos DYKY baru tahu setelah pak alex jadi Gubernur, dan dimana bos saat 7 tahun lalu..apa gak kedengeran atau ogah memperhatikannya..?? salam takzim semua.
ReplyDeleteLha wong udah kewajibannya kok ngarep2in uang lelah, udh tau yg berobat pake jamkes / askin orang miskin, kok ngarep di kasih TIP'S sama orang miskin, lha wong dia berobat aja gg punya duit. jadi siapa yg lebih gg tau diri??
DeleteTerus soal yang minta pelayanan lebih, kembali orang miskin disalahkan. pertanyaannya, sejauh mana pihak RS / dinas terkait memberikan penjelasan soal pelayanan yg di berikan. Apa di kembalikan lagi, "Orang miskin tidak layak mendapatkan penjelasan" ??
Keterlaluan saudara/i ini yaa...
Dan terakhir, emang tenaga medis di sana gg di gaji ya sama pemerintah??